Jakarta Sidik jari korban
Sukhoi SuperJet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, bertambah 10 dari
34 menjadi 44. Namun tidak ada satu pun sidik jari yang cocok dengan data-data
korban.
"Yang ketemunya tangan kanan, antemortemnya tangan kiri jadi nggak ada yang pas," ujar Direktur Eksekutif DVI RS Polri, Kombes Pol Anton Castilani, di depan pos antemortem RS Polri Kramatjati, JakartaTimur,Sabtu (19/5/2012).
Menurut Anton, pencocokkan dengan sidik jari dibandingkan dengan data-data yang dikirimkan oleh keluarga. Data-data itu seperti ijazah, KTP dan lain-lain.
"Ternyata tidak lengkap," kata dia.
Anton menambahkan, tim DVI masih terus bekerja hingga hari ini. Pihaknya akan segera menggelar jumpa pers dalam waktu dekat.
"Doakan 1-2 hari ini saya bisa kabarkan lagi lewat press conference," tutur Anton.










