Lipoprotein densitas rendah (bahasa Inggris: low-density
lipoprotein, beta-2 lipoprotein, LDL) adalah golongan lipoprotein (lemak dan
protein) yang bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm) dan isi, serta
berfungsi mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain (lipid) dalam darah
ke berbagai bagian tubuh.
Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah
untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan dengan menggabungkannya ke
dalam membran sel. LDL seringkali disebut sebagai kolesterol jahat karena kadar
LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah satunya
adalah terjadinya penyumbatan arteri (pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu
tinggi. LDL terbentuk akibat endapan senyawa NEFA yang tidak terserap oleh FATP
Uji atau pengukuran nilai LDL perlu dilakukan untuk
mengetahui risiko terkena penyakit jantung. Uji LDL umumnya dilakukan sebagai
bagian dari pengukuran kolesterol total, lipoprotein densitas tinggi (HDL), dan
trigliserida. Hasil pengukuran LDL yang
sehat umumnya berkisar antara angka optimal dan kisaran mendekati optimal.
Berikut adalah salah satu patokan kisaran angka yang digunakan dalam pengukuran
lab (Laboratorium yang berbeda memiliki kisaran nilai yang sedikit
berbeda-beda):
Optimal: kurang
dari 100 mg/dL (kurang dari 70 mg/dL untuk individu yang memiliki riwayat
penyakit jantung atau memiliki risiko sangat tinggi terkena penyakit
aterosklerosis.)
Mendekati Optimal:
100 - 129 mg/dL,
Batas Tinggi: 130
- 159 mg/dL,
Tinggi: 160 - 189
mg/dL,
Sangat Tinggi: 190
mg/dL dan lebih tinggi.
Sebelum melakukan pemeriksaan LDL, penggunaan obat apapun
harus dihentikan sementara dan tidak diperbolehkan makan-minum selama 9-12 jam.
Darah akan diambil dari vena (pembuluh balik), umumnya pada bagian siku atau
bagian belakang tangan. Untuk bayi dan
anak kecil, dapat digunakan pisau bedah untuk membuat luka di kulit.
Saat LDL (kolesterol jahat) yang terlalu banyak di dalam
darah dapat membentuk dinding pada bagian dalam pembuluh nadi secara perlahan.
Bersama dengan senyawa lain, LDL dapat membentuk plak, lapisan tebal yang dapat
mempersempit arteri dan membuatnya menjadi kurang fleksibel. Kondisi tersebut
dinamakan aterosklerosis. Pembentukan
gumpalan darah dan penyumbatan arteri dapat memicu terjadinya serangan jantung
atau stroke.
sumber : wikipedia
0 komentar:
Post a Comment