DIET dikenal sebagai satu di antara banyak cara untuk
menurunkan berat badan. Diet dilakukan dengan membatasi jumlah kalori yang
dikonsumsi. Padahal, penelitian terbaru menunjukan diet tak cukup menurunkan
berat badan. Tapi, jadwal makan pun perlu diatur.
Peneliti menggunakan tikus untuk memperkuat pernyataan tersebut. Sejumlah tersebut dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi makanan dengan kadar kalori rendah dan bisa makan kapan pun. Sedangkan kelompok kedua diberi makanan dengan jumlah kalori yang sama. Namun pemberian makanan dilakukan secara bertahap setiap delapan jam.
Ternyata penelitian yang dilakukan oleh Salk Institute for Biological Studies, di California, Amerika Serikat, itu menunjukan kelompok kedua mengalami penurunan berat badan tidak seperti tikus-tikus yang berada di kelompok pertama. Selain itu, tikus dengan jadwal makan yang teratur juga lebih sedikit mengalami kerusakan pada hatinya dibanding tikus yang jadwal makannya tidak teratur.
Menurut Satchidananda Panda, pada dasarnya hati, usus, otot, dan organ lainnya memiliki waktu kerja dan waktu istirahat. Apabila dalam kondisi istirahat kalori masuk ke dalam tubuh, maka pembakarannya tidak dapat berjalan dengan sempurna.
Tentunya penelitian lebih lanjut yang langsung melibatkan manusia sebagai objeknya perlu dilakukan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengumpulkan data makanan apa yang dikonsumsi beserta catatan waktu kapan makanan tersebut dikonsumsi.
Hal itu perlu dilakukan mengingat manusia cenderung lebih mudah menjangkau makanan. Contohnya, orang yang gemar mengonsumsi makanan ringan atau ngemil saat menonton TV di malam hari.(intisari/***)
0 komentar:
Post a Comment